MRI – Banda Aceh |Baitul Mal Aceh (BMA) dan Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) resmi menjalin kerja sama untuk penyediaan kaki palsu bagi masyarakat miskin di Aceh.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dilakukan di Aula Multaman I RSUZA Banda Aceh, dengan tujuan untuk memperkuat sinergi dalam memenuhi kebutuhan alat bantu kesehatan ini.
Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh, Amirullah, yang menandatangani PKS tersebut, menyatakan, kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kolaborasi antara BMA dan RSUZA dalam menyediakan kaki palsu untuk keluarga kurang mampu di Aceh.
Amirullah menambahkan bahwa BMA mengalokasikan zakat untuk 100 mustahik calon penerima kaki palsu pada 2024. Upaya ini merupakan bagian dari strategi BMA untuk mengurangi kemiskinan melalui penyediaan alat bantu kesehatan yang penting.
Direktur Utama RSUZA, dr. Isra Firmansyah, Sp.A, mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasi kepada BMA atas kerja sama ini. “Kolaborasi ini merupakan langkah penting bagi pelayanan RSUZA. Dengan dukungan BMA, kami dapat menyediakan kaki palsu bagi mereka yang membutuhkan, membantu mereka meningkatkan taraf hidup dan mengurangi angka kemiskinan di Aceh,” katanya.
dr. Isra juga mengungkapkan bahwa kebutuhan kaki palsu di Aceh sangat tinggi, mencapai 30 hingga 50 unit per tahun, dengan daftar tunggu mencapai 100 pasien. Mengingat BPJS tidak menanggung seluruh biaya kaki palsu, banyak masyarakat miskin yang belum terlayani.
“Kami berharap kerja sama ini akan memberikan dampak positif dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Aceh,” tambah dr. Isra.
Dengan penandatanganan PKS ini, BMA dan RSUZA berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pengelolaan zakat yang profesional dan amanah. []