MRI | Lhokseumawe – Universitas Dian Nusantara Jakarta (Undira) menjalin kerja sama dengan Universitas Malikussaleh Aceh (Unimal) melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama
Hadir sebagai perwakilan Undira Sri Hesti, M.I.Kom selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Bisnis dan Ilmu Sosial Undira menandatangani MoU bersama dengan Dr. M. Nazarudin selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unimal.
Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan acara kuliah umum dengan tema “Intoleransi Musuh Bersama Dalam Kehidupan Kampus” di Gedung Akademik Center Cunda Fakultas Kedokteran Unimal, Lhokseumawe, Aceh, Senin (30/10)
Kegiatan ini juga turut dihadiri oleh perwakilan Unimal di antaranya Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerja Sama Unimal Dr. Ir. Azhari, M.Sc., IPM., Asean.Eng, Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Unimal Dr. Mukhlis, S.H., M.H, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Alfian, S.HI.,M.A serta Wakil Koordinator Tajar Lemhannas Mayjen TNI Rido Hermawan, M. Sc selaku pembicara utama. Sejumlah 250 mahasiswa juga begitu antusias berpartisipasi dalam kegiatan ini dari awal hingga akhir.
Kerja sama antara dua universitas yang berasal dari dua pulau berbeda ini bertujuan untuk saling berkolaborasi dalam tiga aspek tri dharma perguruan tinggi. Pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat yang menjadi ruh aktivitas universitas diharapkan dapat terselenggara semakin optimal karenanya.
Aktivitas yang dapat dilakukan bersama tidak terbatas pada seminar, perkuliahan, penelitian, publikasi, pelatihan saja, namun bentuk kegiatan lainnya juga dapat disepakati kemudian.
”Harapannya kerja sama ini dapat mendukung Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dari kedua belah pihak, serta saling berkolaborasi dalam rangka meningkatkan akreditasi perguruan tinggi masing-masing,” ujar Dr. Alfian, S.HI.,M.A selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unimal Aceh.
Dia Berharap untuk seluruh PTS di Ibukota Jakarta sepatutnya dapat melakukan kerjasama dalam menguatkan Ketahanan Ekonomi di Aceh.
Dimana Aceh (Khususnya Kota Bireun), dimasa perjuangan yang lalu memiliki sejarah penting dalam perjuangan kebangkitan Indonesia pada saat itu, dan pernah juga menjadi ibu kota Indonesia pada 18 Juni 1948.
Pertukaran Pelajaran, Riset dan Pengabdian Masyarakat sangat diperlukan Pemerintah Provinsi Aceh, Karena dampaknya akan memberikan model alur dan pola pikir baru bagi mahasiswa dalam berinovasi dan mengembangkan kreatifitas dalam membangun Negeri, khususnya di Aceh.