MRI | Jakarta – Menhub (Menteri Perhubungan) Budi Karya Sumadi akan mendatangi langsung lokasi macet horor di Bali besok. Dia akan mencari solusi terkait kemacetan tersebut.
“Besok saya akan ke Bali, kita diskusi dengan Kapolda dan Gubernur,” kata Budi di Semarang, Jawa Timur, Sabtu (30/12/2023).
Budi mengaku tahu terkait kabar macet horor yang terjadi di Bali. Dia mengaku sudah memperkirakan itu akan terjadi
“Kita tahu dari beberapa berita bahwa Bali kemarin macet viral ada yang jalan kaki, itu adalah fakta dan pada dasarnya kita sudah memperkirakan ada suatu stucknasi pergerakan apabila di hari-hari puncak seperti Lebaran dan akhir tahun,” kata Budi.
“Sebenarnya sudah diduga, jadi kalau di akhir tahun itu semua wisatawan dalam megeri ke Bali semua. Dari luar juga ke situ jadi numpuk di satu titik. Jadi kita sudah duga akan terjadi stucknasi seperti itu tapi kemarin mungkin agak ekstrim kurang antisipasi,” lanjutnya.
Karena itu lah, Budi memastikan pihaknya akan membahas solusi jangka pendek untuk mencegah terjadinya macet horor lagi di Bali. Dia mengatakan solusi jangka pendek dengan menyiapkan bus dan mengurangi kendaraan pribadi. Sementara jangka panjangnya dengan membangun LRT.
“Kita harapkan jangka pendek kita ada satu teknikal solusi dengan bus. Tapi tentu dengan waktu yang agak panjang kita menggunakan LRT, mudah-mudah-mudahan ini bisa menjawab apa yang saat ini,” ujarnya.
Macet horor di Bali diprediksi akan terjadi hingga 3 Januari 2024. Budi menyampaikan bus tidak hanya diintensifkan sampai waktu prediksi tersebut.
“Bus itu tanggal 3 ini bisa intensif kita lakukan bahkan kami akan minta tolong sama Kapolda untuk melakukan low enforcement terhadap mereka yang menggunakan jalan-jalan itu gimana pembatasannya. Tapi tidak sampai tanggal 3 (Januari) saja, kalau yang namanya Kuta, Legian, Cangu itu selalu macet. Jadi dibutuhkan suatu rekayasa tertentu agar angkutan massal atau bus yang lebih besar lewat di sana dan angkutan pribadi itu harus dibatasi,” ucapnya.
Seperti diketahui, wilayah Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita) macet parah. Bahkan, Tol Bali Mandara sempat lumpuh hingga turis harus jalan kaki ke Bandara Ngurah Rai.
Pihaknya mewaspadai kemacetan di lintasan sekitar area Bandara Ngurah Rai. Pihaknya mengantisipasi agar kemacetan tidak menimbulkan ekses ke mana-mana.
“Ini bandara seperti biasa pada pergerakan keluar masuk tapi tadi malam agak luar biasa,” kata Samsi.
Dishub Bali awalnya memperkirakan puncak kemacetan sudah terjadi pada 23 Desember sebelum Hari Raya Natal. Padahal, kondisi mobilitasnya lebih tinggi dibandingkan tadi malam.
“Tapi mungkin indikatornya kami perbaiki, karena kemarin kita agak terlambat sedikit untuk memberlakukan penanganan secara intensif jadi keburu penuh bandaranya,” jelasnya.