MRI – Banda Aceh | Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, mengharapkan masyarakat Aceh yang berdomisili atau merantau di Sumatera Utara (Sumut) turut mendukung Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang akan digelar di Aceh dan Sumut pada September 2024.
“Kami mengharapkan dukungan dan perhatiannya, mengingat ke depan Aceh akan menggelar salah satu agenda nasional, yakni PON Aceh-Sumut,” ujarnya, Sabtu (20/4/2024).
Permintaan itu disampaikan dalam acara halal bihalal yang digelar masyarakat Aceh di Medan, di Gedung Aceh Sepakat Medan, Sumut. Selain tokoh Aceh di Medan, kegiatan tersebut juga turut menyertakan Pj Gubernur Sumatera Utara, Hasanuddin.
Pada kesempatan itu, Bustami bersyukur dan berterima kasih karena bisa bertemu, berkumpul serta bersilaturahmi dengan seluruh masyarakat Aceh di Kota Medan sekitarnya.
Sejatinya, kata dia, halal bihalal setidaknya memberikan empat arti penting, yaitu mempererat silaturahmi, membangun kebersamaan, meningkatkan solidaritas dan menjaga keharmonisan.
“Alhamdulillah, dengan kebersamaan pula, setelah dilantik menjadi Pj Gubernur Aceh, kami segera menuntaskan beberapa agenda yang tertunda bersama dengan Ketua dan seluruh anggota DPR Aceh seperti penyelesaian Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA),” ujarnya.
Bahkan, kata Bustami, proyek pembangunan jalan tol Lhokseumawe-Sigli dan Lhokseumawe-Langsa yang sempat dicoret sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), kini telah kembali masuk ke dalam PSN.
“Oleh karena itu, kita harus menyadari bahwa silaturahmi merupakan kunci, karena hidup tidak bisa berjalan sendiri. Maka, kerja sama yang kolaboratif dari semua elemen menjadi penting dan memiliki kekuatan bagi kita untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Aceh Sepakat, Mukhtar, mengajak seluruh masyarakat Aceh di Sumut untuk mendukung Pj Gubernur Aceh dalam memimpin memimpin Aceh.
“Aceh tidak sederhana, tapi kami yakin dengan berbagai rekam jejak beliau bisa menjalaninya,” katanya.
Dia menuturkan, halal bihalal ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus wadah diskusi agar semua pihak berpikir untuk kemajuan Aceh.
“Kita tahu bagaimana narkoba, kemiskinan dan stunting di Aceh, ini adalah masalah yang perlu kita pikirkan bersama,” tandasnya.
Lebih lanjut dia menyebutkan, saat ini terdapat sekitar 500 ribu masyarakat Aceh yang terdaftar berdomisili di Sumut. Sementara jika dihitung dengan mereka yang tak terdaftar, jumlah masyarakat Aceh di Sumut bisa mencapai satu juta orang.
“Kami juga meminta kepada Gubernur Sumatera Utara untuk mendukung masyarakat Aceh di Sumut, orang Aceh siap menumbuhkembangkan ekonomi Sumut,” tutup Mukhtar.