MRI – Banda Aceh |Program smart city yang telah berjalan di sejumlah kota dan kabupaten di Indonesia harus berjalan secara optimal. Oleh karena itu, evaluasi pun dilakukan secara rutin oleh pemerintah pusat, tak terkecuali untuk program smart city Kota Banda Aceh.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI menggelar Rapat Evaluasi Implementasi Program Kota Cerdas (Smart City) Tahap I Tahun 2024 secara zoom meeting.
Pemerintah Kota Banda Aceh mengikuti kegiatan ini dari Pendopo Wali Kota Banda Aceh, Selasa (25/6/2024).
Asisten II, Fadhil mewakili Pj Wali Kota Banda Aceh memaparkan program-program smart city yang selama ini telah diimplementasikan. Ia didampingi Kadiskominfotik Kota Banda Aceh, Alizar dan sejumlah Kepala OPD terkait.
Kata Fadhil, smart city Banda Aceh mengusung visi “Menjadi kota pintar Islami yang inovatif dan kompetitif”.
Sedangkan misi yang diusung ada enam, yakni smart governance, smart branding, smart economy, smart living, smart society dan smart enviroment.
Selanjutnya, mantan Kadiskominfotik ini juga memaparkan rencana aksi pengembangan kepada tim asesor yang ditunjuk Kementerian Kominfo, yakni Prof Dr Harya Damar Widiputra, Dr Supia Yuliana, Dr Tunjung Sulaksono dan Ir Agus Tri Cahyono.
Kata Fadhil, rencana aksi didasarkan pada kebijakan yang dikeluarkan dalam bentuk regulasi, yaitu Perwal Nomor 18 Tahun 2020 tentang smart city Kota Banda Aceh.
Dilaporkan juga beberapa perkembangan pada Smart Governance, seperti pada sektor pelayanan publik.
Open Data Banda Aceh, kata Fadhil Open Data Banda Aceh; merupakan portal data berbentuk website yang di dalamnya terdapat data-data sektoral setiap OPD.
Kemudian SINERGI, merupakan aplikasi berita yang digunakan untuk menyampaikan seluruh berita seputar SKPK, Kecamatan dan Nasional
Ada juga SiHati Online, inovasi dari Disdukcapil memberikan kemudahan bagi warga untuk melakukan pengurusan dokumen kependudukan.
Selanjutnya SIM nasional PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi), SP4N Lapor aplikasi pengaduan yang menggantikan Aplikasi Suwarga.
Kemudian Mall Pelayanan Publik dengan Layanan Perizinan Online (OSS) Online Single Submission dan SiCantik serta Aplikasi Layanan Perizinan Terpadu untuk Publik.
Ada juga Pusat Komando; yang berfungsi sebagai pusat koordinasi dan pemantauan yang dipusatkan di Diskominfotik.
Dan masih banyak lagi program smart city di Banda Aceh yang diimplementasikan dalam sejumlah aplikasi berbasis IT untuk memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan mudah bagi masyarakat kota yang tersebar di sejulah OPD.
Harya Damar Widiputra, tim asesor dari Kementerian Kominfo mengatakan evaluasi lebih difokuskan untuk mengetahui kemajuan dan kendala dalam implementasi program kota cerdas di Banda Aceh.
Kemudian tim akan memberikan masukan-masukan kepada Pemko. Ia berharap dengan evaluasi akan menjadikan smart city di Banda Aceh menjadi lebih baik.