Pj Bupati Aceh Besar Buka Rakor Tim Percepatan Penurunan Stunting

oleh
oleh
Foto : RAKOR STUNTING - Penjabat Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto SSTP MM membuka Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Aceh Besar tahun 2024 di Meuligo Bupati Aceh Besar, Jumat (12/1/2024).

MRI – Kota Jantho | Penjabat Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto SSTP MM membuka Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Aceh Besar tahun 2024 di Meuligo Bupati Aceh Besar, Jumat (12/1/2024).

Hadir dalam kesempatan itu, Sekdakab Aceh Besar Drs Sulaimi MSi, para Staf Ahli Bupati, para Asisten Sekdakab, Kepala OPD, para camat, kepala puskesmas, Koodinator Balai Penyuluh Keluarga Berencana, Fungsional Bidang Keluarga Berencana, dan Pengurus TP-PKK Aceh Besar.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Aceh Besar, Drs Fadhlan melaporkan, Rakor Tim Percepatan Penurunan Stunting itu bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap kegiatan dan intervensi percepatan penurunan stunting yang telah dilakukan pada tahun 2023 yang lalu Sebagai upaya mewujudkan anak-anak Aceh Besar yang terbebas dari stunting.

“Mari kita bersama-sama terus mendukung program percepatan penurunan stunting di Kabupaten Aceh Besar,” katanya.

Sementara itu, Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto SSTP MM menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam kerja kolaboratif dan konvergensi dengan melakukan berbagai aksi dan intervensi, sebagai upaya percepatan penurunan angka stunting. Melalui komitmen dan kerja keras untuk mengawal dan menjaga tren penurunan angka stunting, diharapkan nantinya anak-anak di Aceh Besar terbebas dari stunting.

Iswanto melanjutkan, aksi dan intervensi percepatan penurunan stunting yang melibatkan berbagai sektor, pemangku kepentingan, dan tingkat pemerintahan. Mulai pemerintah pusat sampai tingkat pemerintah gampong. Tantangan yang dihadapi adalah bagaimana mewujudkan konvergensi, kolaborasi dan sinergi berbagai komponen yang mengampu tugas pokok dan fungsi masing-masing, melaksanakan program dan kegiatan sesuai karakteristik organisasi dan visi misinya guna berkontribusi pada upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting di wilayahnya masing-masing.

Menurut Pj Bupati Aceh Besar, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang dilakukan Kementerian Kesehatan pada tahun 2022 lalu, angka stunting di Kabupaten Aceh Besar berada pada angka 27,0 %. Sedangkan pada tahun 2021 angka stunting di Kabupaten Aceh Besar sebesar 32,4 %, berarti mengalami penurunan sebesar 5,4 %. Sedangkan di awal tahun 2024, sedang ditunggu hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) yang akan memberikan perkembangan informasi angka stunting di Aceh Besar tahun 2023.

“Kita berharap nantinya angka stunting tahun 2023 akan sesuai dengan target yang telah kita tetapkan. Untuk itu, melalui Rapat Koordinasi ini kami berharap dukungan berkelanjutan dari seluruh pemangku kepentingan di Aceh Besar,” ungkap Iswanto.

Dalam kesempatan itu, Muhammad Iswanto kembali mengajak semua pihak agar terus meningkatkan konvergensi, kolaborasi, sinergi dan sinkronisasi lintas sektor, lintas organisasi perangkat daerah, lintas program dan kegiatan, lintas kader dan bahkan lintas sumber anggaran, agar aksi dan intervensi yang dilakukan terfokus pada sasaran yang telah ditetapkan, koordinasi dan evaluasi secara berjenjang, terstruktur dan periodik, untuk mengontrol kinerja posyandu, meliputi kunjungan, pengukuran dan penimbangan serta inputan data ke aplikasi e-PPGBM, agar kinerja lebih fokus dan terukur, maka rapat koordinasi seperti ini harus dilakukan secara berkala dan terjadwal.

Upaya lainnya adalah dengan meningkatkan keterampilan dan kompetensi para kader di posyandu, Memperkuat kinerja Tim Pendamping Keluarga yang terdiri dari Kader Tim Penggerak PKK Gampong, Bidan Desa dan Kader Keluarga Berencana dalam melakukan pendampingan kepada calon pengantin, ibu hamil, dan ibu yang memiliki balita untuk melakukan pencegahan agar tidak terjadi kelahiran bayi stunting baru pada masa yang akan datang .

“Perlu juga meningkatkan kerja sama dengan Forkopimcam setempat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan dunia usaha/industri untuk berkontribusi pada aksi dan intervensi dalam percepatan penurunan stunting di wilayah kerja masing-masing,” pungkas Pj Bupati Aceh Besar. (ADV)

No More Posts Available.

No more pages to load.